PENDIDIKAN MUSIK
Restiawan Yulistiar, S.Si
Siapakah yang paling cerdas? Setiap orang cerdas
dengan cara yang berbeda-beda. Howard
Gardner (1983 dalam DePotter, Bobbi, 2006) mengemukakan teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) yang
terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual-spasial, musikal-ritmik,
badan-kinestetik, linguistik-verbal, logis-matematis dan naturalis.
Sebagian besar orang tua menyadari bahwa bermain
musik adalah hal yang baik. Namun,
meskipun pernah berlatih sedikit musik klasik, saya tidak mendukung pendapat
bahwa satu jenis musik lebih baik daripada yang lain. Saya setuju bahwa keterlibatan aktif dalam
musik bermanfaat bagi bayi, anak balita, anak muda dan orangtua. Proses bermain musik secara aktif lebih
bermanfaat daripada hanya mendengarkan musik secara pasif (Sheppard, Philip,
2007).
Pendidikan musik pada usia Taman
Kanak-Kanak bertujuan untuk merangsang dan mengembangkan musikalitas mereka. Biasanya anak-anak diajak bernyanyi, bertepuk
tangan, melakukan gerak dan lagu, mengembangkan imajinasi sambil mendengarkan
musik, dan lain-lain. Pengenalan terhadap alat musik masih terbatas karena tubuh anak di bawah 5 tahun masih kecil untuk memegang alat musik dan kemampuan motoriknya pun masih terbatas. Yang terpenting adalah mereka
menikmati dan mengalami pendidikan musik melalui proses bermain (Bernhard, Sandra L.,
2007).
Pendidikan musik pada usia Sekolah
Dasar bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan mengekspresikan diri dan mengapresiasi karya seni musik. Kegiatan mengapresiasi karya seni musik seperti
pengenalan terhadap bunyi, simbol musik dan ragam musik daerah. Kegiatan mengekspresikan diri seperti menyanyikan
lagu anak/lagu wajib/lagu daerah dengan iringan musik sederhana, memainkan alat
musik ritmis dan melodis, bermain musik ansambel sejenis atau gabungan (Standar
Isi, 2006)
Guru, orang tua dan
anak-anak sendiri pun perlu bekerjasama untuk mengidentifikasikan bakat atau
potensinya (Akbar-Hawadi, 2010). De Haan
dan Wilson (1955 dalam Akbar-Hawadi, 2010) menyebutkan ada dua proses
identifikasi, yaitu tahap penjaringan (screening)
dan tahap penyaringan (selection). Menguatkan dan mengembangkan bakat pada
anak-anak dapat diterapkan dengan program School
Enrichment Model, yaitu program pengayaan untuk anak yang berbakat (dalam Akbar-Hawadi,
2010). Penampilan dan prestasi GIS Choir, GIS Pop, GIS Rock, GIS 3, GIS Ensemble dan GIS Band adalah beberapa contoh
hasil optimal dari program latihan menguatkan bakat musik siswa-siswi Sekolah Dasar (wiyatamusik.blogspot.com; youtube.com/restiawan yulistiar)
Sebagai guru dan orang tua,
kita diharapkan bisa memberikan program pendidikan yang terbaik sesuai dengan
minat dan bakat anak-anak. Peran guru
dan orang tua dalam pendidikan musik adalah dengan cara memotivasi, mendampingi
dan bekerjasama (Sheppard, Philip, 2007; Bernhard,
Sandra L., 2007).
Sumber:
Akbar-Hawadi, Reni.
2010. Menguatkan Bakat Anak.
Grasindo.
Bernhard, Sandra L. 2007. Les Musik untuk Anak Anda. Gramedia.
DePotter, Bobbi. 2006.
Quantum
Teaching. Kaifa.
Sheppard, Philip. 2007.
Music
Makes Your Child Smarter. Gramedia
Standar Isi. 2006.
wiyatamusik.blogspot.com
youtube.com/restiawan yulistiar