Saturday, May 7, 2016

Magazine - Article



PENDIDIKAN MUSIK
Restiawan Yulistiar, S.Si

Siapakah yang paling cerdas? Setiap orang cerdas dengan cara yang berbeda-beda.  Howard Gardner (1983 dalam DePotter, Bobbi, 2006) mengemukakan teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual-spasial, musikal-ritmik, badan-kinestetik, linguistik-verbal, logis-matematis dan naturalis.

pendidikan musik, seni budaya dan keterampilan, musik taman kanak-kanak, musik sekolah dasar, kecerdasan majemuk, kecerdasan berganda, GIS Choir, GIS Pop, GIS Rock, GIS Ensemble, GIS Band


Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai Kecerdasan Majemuk.  Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi beberapa aspek, salah satunya adalah seni musik.  Pendidikan seni musik diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi  melalui pendekatan: “belajar dengan seni,” “belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni”.  Peran ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain (Standar Isi, 2006).
Sebagian besar orang tua menyadari bahwa bermain musik adalah hal yang baik.  Namun, meskipun pernah berlatih sedikit musik klasik, saya tidak mendukung pendapat bahwa satu jenis musik lebih baik daripada yang lain.  Saya setuju bahwa keterlibatan aktif dalam musik bermanfaat bagi bayi, anak balita, anak muda dan orangtua.  Proses bermain musik secara aktif lebih bermanfaat daripada hanya mendengarkan musik secara pasif (Sheppard, Philip, 2007).
Pendidikan musik pada usia Taman Kanak-Kanak bertujuan untuk merangsang dan mengembangkan musikalitas mereka.  Biasanya anak-anak diajak bernyanyi, bertepuk tangan, melakukan gerak dan lagu, mengembangkan imajinasi sambil mendengarkan musik, dan lain-lain.  Pengenalan terhadap alat musik masih terbatas karena tubuh anak di bawah 5 tahun masih kecil untuk memegang alat musik dan kemampuan motoriknya pun masih terbatas.  Yang terpenting adalah mereka menikmati dan mengalami pendidikan musik melalui proses bermain (Bernhard, Sandra L., 2007).
Pendidikan musik pada usia Sekolah Dasar bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mengekspresikan diri dan mengapresiasi karya seni musik.  Kegiatan mengapresiasi karya seni musik seperti pengenalan terhadap bunyi, simbol musik dan ragam musik daerah.  Kegiatan mengekspresikan diri seperti menyanyikan lagu anak/lagu wajib/lagu daerah dengan iringan musik sederhana, memainkan alat musik ritmis dan melodis, bermain musik ansambel sejenis atau gabungan (Standar Isi, 2006)
Guru, orang tua dan anak-anak sendiri pun perlu bekerjasama untuk mengidentifikasikan bakat atau potensinya (Akbar-Hawadi, 2010).  De Haan dan Wilson (1955 dalam Akbar-Hawadi, 2010) menyebutkan ada dua proses identifikasi, yaitu tahap penjaringan (screening) dan tahap penyaringan (selection).  Menguatkan dan mengembangkan bakat pada anak-anak dapat diterapkan dengan program School Enrichment Model, yaitu program pengayaan untuk anak yang berbakat (dalam Akbar-Hawadi, 2010).  Penampilan dan prestasi GIS Choir, GIS Pop, GIS Rock, GIS 3, GIS Ensemble dan GIS Band adalah beberapa contoh hasil optimal dari program latihan menguatkan bakat musik siswa-siswi Sekolah Dasar (wiyatamusik.blogspot.com;  youtube.com/restiawan yulistiar)
Sebagai guru dan orang tua, kita diharapkan bisa memberikan program pendidikan yang terbaik sesuai dengan minat dan bakat anak-anak.  Peran guru dan orang tua dalam pendidikan musik adalah dengan cara memotivasi, mendampingi dan bekerjasama (Sheppard, Philip, 2007;  Bernhard, Sandra L., 2007).

Sumber:
Akbar-Hawadi, Reni.  2010.  Menguatkan Bakat Anak. Grasindo.
Bernhard, Sandra L.  2007.  Les Musik untuk Anak Anda.  Gramedia.
DePotter, Bobbi.  2006.  Quantum Teaching. Kaifa.
Sheppard, Philip.  2007.  Music Makes Your Child Smarter.  Gramedia
Standar Isi.  2006.
wiyatamusik.blogspot.com
youtube.com/restiawan yulistiar